Pasih Uug sendiri jika di dalam bahasa Bali bisa diartikan dengan ” Pantai Yang Rusak “, pantai ini pun populer dengan nama Broken Beach, karena tempat berupa tebing setinggi 50 – 200 meter ini ditengannya ada lubang seperti terowongan. Pantai Pasih Uug terletak di Banjar Sumpang, Desa Bunga Mekar, lebih tepatnya di Nusa Penida bagian barat. Untuk menjangkau tempat ini, Anda harus melewati jalan setapak dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Karena jalan raya yang menuju kesana belum sepenuhnya menjangkau sampai ke lokasi.
Layaknya sebagian besar kawasan Nusa Penida yang dihiasi dengan tebing-tebing tinggi, dengan ketinggian mencapai 50-200 meter, Pantai Uug dihiasi dengan tebing yang menjadi pembatas pantai. Namun Anda akan menjumpai sebuah tebing yang berlubang pada bagian tengahnya sehingga nampak menyerupai sebuah terowongan laut. Keberadaan tebing inilah yang menjadi dasar penamaannya, Pasih Uug yang berarti pantai yang patah.Dari atas tebing Anda bisa melihat air lautnya yang berwarna biru jernih menjadi rumah yang nyaman bagi sejumlah ikan dan biota laut lainnya, terutama ikan pari. Beberapa penyu juga sesekali menampakkan diri di tengah kolam raksasa.
Pemandangan matahari terbenam merupakan pemandangan menarik yang sayang Anda lewati. Dari Sanur, Anda bisa menyewa speedboat selama 30-45 menit atau kapal ferry dari Padang Bai hingga tiba di pelabuhan Nusa Penida. Dari Nusa Penida Anda tinggal menyewa mobil atau motor menuju Banjar Sumpang, Desa Bunga Mekar, tempat Pantai Uug berada. Kurang lebih Anda membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk bisa sampai ke pantai ini.
Legenda Pasih Uug
Sahabat traveler’s, menurut cerita yang diyakini warga sekitar bahwa kawasan Pasih Uug ini dulunya merupakan sebuah Banjar. Perkampungan ini dulunya banyak dihuni oleh penduduk di dalamnya. Namun pada suatau hari tersebutlah cerita, bahwa seekor ular besar tiba-tiba masuk ke Banjar. Mendapat tamu tak diundang tersebut, akhirnya rame-rame lah warga Banjar tersebut menyerang, menangkap hingga bisa membunuhnya. Tidak cukup dibunuh, ular yang sudah mati pun kemudian mereka sembelih dan dipotong serta dagingnya dibagikan kepada seluruh warga banjar. Nah selesai mereka memotong dan membagikan potongan tubuh ular besar tersebut dan memasak serta memakannya, selanjutnya adalah, Dikisahkanlah pada malam harinya, datanglah seorang pria tua renta yang tidak kenal dengan pakaian kumal ke Banjar. Pak tua tersebut lantas berkata seperti tahu apa yang sudah dilakukan warga banjar pada siang harinya, yaitu menangkap dan membunuh seekor ular besar. Dia berikan nasihat kepada warga banjar yang hadir, supaya tidak boleh sembarangan dan mengulang kembali membunuh seekor ular dan memotong-motongnya untuk dibagikan.Mendapat nasihat tersebut, bukannya warga banjar jadi menerima, malah membentak dan tidak menerima tuduhan pak tua ini. Cerita selanjutnya dikisahkan untuk membuktikan siapa yang benar dan yang salah, apakah tuduhan pria tua ini yang benar atau pengakuan warga banjar yang salah, Mak pak tua ini pun mengeluarkan sebatang lidi daun kelapa, dan setelahnya lantas dia menancapkannya ke dalam tanah. Selajutnya pak tua terssbut berkata kepada warga, Siapa saja warga banjar yang mampu mencabut batang lidi tersebut, maka ia mengakui bahwa mereka telah bersikap jujur kepadanya. Selesai menjelaskan demikian, maka warga banjar pun berlomba, satu demi satu berusaha untuk mencabut lidi tersebut dari tanah. Dan hasilnya sampai dengan orang terkahir dari warga banjar yang berusaha, ternyata tidaka ada satu pun warga yang berhasil mencabutnya. Akhirnya pak tua tersebut kemudian berkata, bahwa mereka sudah tidak berkata jujur kepadanya bahwa mereka telah membunuh ular besar siang tadi. Selanjutnya, di tengah kebingungan warga banjar, pak tua pun mencabut batang lidi yang dia tanamkan ke tanah. Sesaat kemudian kejadian aneh menimpa perkampungan tersebut, yaitu dari bekas lidi yang menancap di tanah menyemburlah air yang keluar dengan sangat cepat. Air laut di sekitar Pasih Uug pun bergejolak, dan menghancukran daratan hingga amblas ditekan bumi berserta rumah-rumah mereka. Kehadiran pak tua usai kejadian terbut pun menghilang, bersama hilangnya hilangnya warga banjar dengan erkampungannya. Tidak ada satu pun warga banjar tersebut yang selamat saat itu, kecuali warga banjar yang sedang pergi keluar dari wilayah tersebut. Dan mungkin dari situlah pula, cerita atau kisah legenda Pasih Uug diceritakan warga yang selamat secara turun temurun hingga sekarang.
Bukti benar atau tidaknya kisah tersebut, beberapa waktu yang lalu, masih ada sebuah tiang rumah (jineng) di sana yang masih tersisa.Namun kini karena termakan usia atau karena ulah tangan-tangan pengunjung yang nakal, bukti cerita tersbut pun sudah tidak ada.
Daya Tarik Wisata Pasih Uug Bali
Pasih Uug memiliki daya tarik tersendiri di bandingkan pantai lain di nusa penida. Hamparan pemandangan laut lepas yang airnya biru, dengan hiasan di pesisirnya berupa tebing-tebing batu, tampak seperti lukisan alam yang luar biasa. Sangat memanjakan mata siapa pun orang yang melihat dan menikmatinya ketika berada di sini, terlebih suasana nya sangat tenang. Tidak salah jika kemudian, banyak pengunjung yang datang kemari menyatakan bahwa Pasir Uug ini adalah salah satu surga tersembunyi.
Tempat Melihat Ikan Pari Mata dan Penyu di Bali
Ada hal menarik dan unik yang bisa anda nikmati jika berkunjung ke kawasan wisata pantai Pasih Uug ini. Jika waktunya tepat dan anda beruntung, di pantai Broken Beach ini anda bisa melihat sekumpulan ikan pari mata hingga penyu berenang di bawah pantainya.
Mari kunjungi authentic obyek di nusa penida. Let Tour with us
Contak HP/WA 085738211636
Web : www.infonusapenidatour.com